Rekayasa Genetika

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Rekayasa Genetika sebagai Alat untuk Meningkatkat Tingkat Fungsional Makhluk Hidup.”
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Tak lupa penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, yaitu :
  1. Allah SWT
  2. Kepala Sekolah R-SMA-BI 1 Baleendah, Bpk. AA. Sudaya. MMpd
  3. Wali Kelas XI IPA 1, Ibu Euis Mimin
  4. Ibu Guru Mata Pelajaran B. Indonesia, Ibu Alis
  5. Orang tua kami yang telah mendukung dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini
  6. Teman-teman semua yang telah memberikan dukungan
  7. Dan pihak-pihak yang telah membantu
Kami menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yamg tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar bisa membuat yang lebih baik lagi.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Dan tidak menyalahgunakan rekayasa genetika untuk hal-hal yang negatif.
Bandung,   Maret 2011
Penulis

BAB I
Pendahuluan
  1. A.    Latar Belakang
Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung ecara terus-menerus bagi kehidupan global yang juga yang tidak mengenal istilah berhenti. Hal ini senada dengan diungkapkannya oleh Ibnu Khaldum dalam mukaddimahnya “Tidak ada masyarakat yang tidak berubah” dengan demikian dalam merespon perkembangan IPTEK, menghenrikan jalannya perubahan adalah pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Rekayasa Genetika akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian yang cukup serius dikalangan manusia pada umumnya.
Sebab selain kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan member manfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan, juga memunculkan persoalan-persoalan yang mendasar yang perlu dicermati lebih serius guna mengawal perkembangan bioteknologi di masa mendatang
melalui rekayasa genetika dan produk-produk yang dihasilkannya telah menantang gagasan tradisional mengenai hakekat kehidupan dan memunculkan berbagai persoalan, pertanyaan-pertanyaan etis, dan tingkat kekhawatiran manusia yang sangat mencemaskan terhadap seluruh perkembangan dan hasil rekayasa genetika tersebut.
Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  yang telah dicapai dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup sehingga menghasilkan kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya. Akan tetapi, kenyataan taklah demikian, terkadang penemuan ini dijadikan ajang pemanfaatan makhluk hidup. Banyak sekali penemuan genetika yang tidak masuk akal yang menyebabkan spesies baru yang tercipta kehilangan nilai gunanya bagi kehidupan.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan Umum
  2. Untuk mengetahui apa keuntungan rekayasa genetika bagi kehidupan manusia sekarang ini
  3. Untuk mengetahui sejauh mana rekayasa genetika sudah berkembang.
  4. Untuk mengetahui mengapa rekayasa genetika diperlukan dalam melaksanakan perkembangan kehidupan makhluk hidup
  5. Untuk mengetahui apa dampak rekayasa genetika terhadap kehidupan makhluk hidup
  1. Tujuan Khusus
Agar masyarakat lebih memahami dan mengetahui seberapa penting rekayasa genetika bermanfaat bagi kehidupan manusia
C. Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan rekayasa genetika ?
  2. Bagaimana perkembangan rekayasa genetika dari masa ke masa ?
  3. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan sebelum melakukan rekayasa genetika ?
  4. Apa manfaat rekayasa genetika ?
  5. Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat GMO ?




BAB II
Rekayasa Genetika sebagai Alat untuk Meningkatkan Tingkat Fungsional Makhluk Hidup

  1. A.    Defenisi Rekayasa Genetika
            Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
  1. B.     Perkembangan Rekayasa Genetika
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (pisum sativum), Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel pun diakui sebagai Bapak Genetika.
Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.
pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetik adalah asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat dalam satu dasawarsa, maka waktu yang dibutuhkan untuk itu (doubling time) pada genetika molekuler hanyalah dua tahun!  Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika.
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme-organisme seperti domba, babi, dan kera didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut kloning. Sementara itu, pada manusia telah dilakukan pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai projek genom manusia (human genom project), yang diluncurkan pada tahun 1990
Sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
  1. C.    Langkah-langkah dalam Melakukan Rekayasa Genetika
Langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan melakukan rekayasa genetika adalah  sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi gen dan mengisolasi gen yang diinginkan
  2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
  3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
  4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
  5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
  6. Pemanenan produk.
  1. D.    Manfaat Rekayasa Genetika
  1. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
  2.  Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
  3. Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
  4.  Proses industry yang lebih murah.
  5.  Berkurangnya polusi.
  1. E.     Dampak-Dampak Rekayasa Genetika
  1. Gangguan terhadap lingkungan
Pola tanam produk pertanian di Indonesia areal kecil dikelilingi oleh berbagai gulma, dengan adanya sifat cross-polination dari GMO maka dikhawatirkan akan bermunculan gulma baru yang lebih resisten.
Tanpa membakar sisa tanaman GMO akan memusnahkan jasad renik dalam tanah bekas penanaman tanaman GMO akibat sifat dari sisa GMO yang bersifat toksis. Jangka panjang akan merubah struktur dan tekstur tanah.
Sifat tanaman GMO yang dapat membunuh larva kupu-kupu, akan memberikan kekhawatiran punahnya kupu-kupu di Sulawesi Selatan. Seperti diketahui Sulawesi Selatan termasyhur dengan kupu-kupunya.
  1. Gangguan terhadap kesehatan
Satu-satunya gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetika ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan
  1. Gangguan terhadap realigi dan etika
Penggunaan obat insulin yang diproduksi dari transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta xenotransplatation yang menggunakan katup jantung babi ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan kekhawatiran terhadap mereka yang beragama Islam.
Indonesia telah mengimpor kedelai dua juta ton dan jagung 1,2 juta ton serta berbagai komoditas lainnya pada tahun 2000 yang diduga mengandung GMO, sehingga sudah dapat dipastikan Indonesia telah mengonsumsi hasil rekayasa genetika. Tetapi, hingga saat ini belum pernah dilaporkan adanya dampak negatif dari penggunaan GMO. Jangankan mendeteksi dampak negatif penggunaan GMO, mendeteksi apakah komoditas yang diimpor mengandung GMO saja belum pernah dilakukan di Indonesia. Justru untuk itulah kami memberanikan diri mengemukakan dugaan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan dari produk rekayasa genetika.
  1. F.     Pandangan Masyarakat mengenai Rekayasa Genetika
Reaksi yang ditimbulkan masyarakat terhadap rekayasa genetika ada bermacam-macam, baik pro, kontra maupun tidak peduli. Untuk masyarakat awam, mereka tidak peduli apakah makanan yang dimakanannya produk transgenik apa tidak, asal menguntungkan, murah, dan isinya kurang lebih sama dengan produk yang bukan transgenik. Contohnya adalah kedelai. Negara kita mengimpor kedelai transgenik dari amerika yang harganya cukup ekonomis di pasar, sehingga dijadikan bahan baku tempe dan tahu yang dikonsumsi sehari-hari. Dan juga dari buah-buahan impor di supermarket, boleh jadi ada diantaranya yang merupakan produk transgenik namun tidak diberi informasi mengenainya.
Berikut ini adalah pandangan orang yang kontra mengenai produk transgenik dan opini mengenainya :

1. Rekayasa genetika adalah perbuatan tercela, tidak alamiah karena hanya Tuhan yang berhak mengutak-atik gen !
Opini :  Apabila dikatakan perbuatan tercela, kenapa tidak diprotes dari dulu? Sebelum teknologi transgenik ada, orang sudah melakukan berbagai kawin silang utnuk membentuk hibrida. Hasil pertanian yang kita makan adalah adalah benih hibrida hasil pemuliaan. Berbagai ras anjing yang ada sekarang muncul akibat kawin silang dan pemuliaan, dan umpama anjing-anjing itu tidak diketahui selain dari fosilnya, maka orang mungkin mengira itu adalah spesies yang berbeda (dapat dibayangkan, Buldog dengan pudel). Dan sebenanrya hasil kawin silang itu tentu saja jauh lebih banyak banyak yang “gagal”, buruk dan tidak diketahui orang. Hanya sedikit yang bagusnya yang kemudian terus dikembangkan dan dijual untuk berbagai keperluan. Bahkan semenjak jaman dahulu orang sudah menyilangkan kuda dan keledai menghasilkan Baghal yang mandul, dan tidak sejauh yang saya ketahui tidak ada ulama yan gprotes dengan hal ini.
Disamping itu bila rekayasa dikatakan tidak alamiah, maka sebenarnya virus-virus dan bakteri tanah pun melakukan pemindahan gen dari satu spesies ke spesies yang lain. Dan kalau mutasi terjadi pada sel kelamin, bisa diturunkan. Namun mereka melakukannya secara sembarangan tentu saja.
2. Rekayasa genetika menghasilkan kondisi yang tidak bisa dipastikan, dan oleh karena itu membahayakan.
Dalam kenyataannya hasil kawin silang juga menghasilkan kondisi yang tidak dipastikan, dan seringkali hasilnya aneh-aneh juga. Dalam rekayasa genetika, setidaknya orang tahu gen apa yang dirubah atau dimasukkan, dan apa saja efek yang dapat diperkirakannya. Sedangkan dalam kawin silang, sulit diramal ekspresi fenotip yang bakal terjadi dari penggabungan alel yang tidak lazim.
3. Rekayasa genetika menghasilkan produk yang membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan, dan sudah ada buktinya.
Sebenarnya produk rekayasa genetika itu ada sangat banyak dan bila ada beberapa kasus yang benar terjadi, maka tidak mungkin menyama ratakan semuanya. Bahkan ada produk rekayasa genetika yang ditujukan untuk kesehatan seperti produksi gula sehat untuk diabetes dan vaksin yang bisa dimakan. Juga dengan teknologi penghasil insektisida biologis, orang akan mengurangi pengunaan pestisida kimiawi yang berbahaya bagi konsumen dan lingkungan. Bahkan makanan alamiah pun bila dikonsumsi oleh orang yang tidak tepat, bisa menyebabkan alergi, keracunan dan penyakit.
4. Rekayasa genetika adalah imperialisme modal dan kejahatan globalisasi.
Sebenarnya kalau orang mau melakukan imperialisme modal dan kejahatan globalisasi, bukan hanya rekayasa genetika saja yang bisa digunakan, apapun bisa digunakan seperti penjualan produk yang membahayakan kesehatan namun enak, pembuatan regulasi yang menyebabkan ketergantungan konsumen terhadap produk-produk tertentu dan lain-lain. Tapi sebenarnya produk rekayasa genetika bisa juga digunakan untuk kemakmuran masyarkat bila dilakukan oleh pihak dan cara yang tepat. Umpama pembuatan bibit padi yang bisa ditanam di lahan yang kurang subur, pembuatan vaksin murah oleh pemerintah dan sebagainya.
Sebenarnya masih banyak yang bisa dibahas namun karena keterbatasan pribadi, hanya ini opini saya yang bisa ditulis. Intinya adalah, masyarakat harus memperoleh informasi yang benar dan adil, bukan label-label rekayasa genetika, transgenik, organik dan lain-lain yang bisa diartikan macam-macam. Yang terpenting dari suatu tindakan adalah akibatnya, bukan label-labelnya. Kalau kita mendukung habis-habisan produk tertentu dan menolak habis-habisan produk yang lain dengan menambah-nambahi atau mengurang-ngurangi fakta yang ada, maka kita bisa saja secara tak sadar turut mendukung praktek kapitalis dan merugikan masyarakat, walaupun sebenarnya berniat sebaliknya.






BAB III
HASIL REKAYASA GENETIKA

  1. 1.      Rudolph Si Kucing yang Bisa Menyala dan Rekayasa Genetika
Posted on Rabu, 2 Januari 2008 by Yari NK| 28 Komentar
Masih ingat Dolly?? Domba cloning pertama di dunia, yang juga merupakan mamalia pertama hasil cloning-an dari sel somatik*) individu dewasa? Si Domba cloning hasil rekayasa genetika yang lahir di Roslin Institute, Edinburgh, Skotlandia (UK) tahun 1997 ini memang berakhir tragis, si Domba Dolly ini harus di-euthanasia untuk mengakhiri penderitaannya karena di usianya yang tergolong muda (6 tahun) ia menderita berbagai macam penyakit seperti yang diderita oleh domba2 yang sudah tua. Ini karena Dolly di-clone dari seekor domba berusia 6 tahun, dan umur domba seperti Dolly ini normalnya dapat mencapai usia 12-15 tahun.
Walaupun Dolly berakhir dengan cukup ‘tragis’ namun penelitian di bidang rekayasa genetika berjalan terus. Korea Selatan misalnya, negara yang bertekad menumpu perekonomiannya dari sains dan teknologi, baru-baru ini berhasil menyisipkan gen yang dapat membuat seekor kucing menyala jika diekspos dengan sinar ultraviolet. Gambar di atas adalah gambar si Rudolph (nama kucing tersebut). Di sebelah kiri adalah gambar si Rudolph ketika diekspos oleh sinar biasa, dan di sebelah kanan adalah si Rudolph ketika diekspos oleh sinar ulatraviolet. Ahli-ahli genetika yang dipimpin oleh profesor Kong-Il Keun dari Universitas Nasional Gyeongsang berhasil membuat Rudolph si kucing Anggora berwarna putih tersebut menyala di bagian hidung, kelopak mata dan kuping si kucing dengan menyisipkan sebuah gen yang bisa menghasilkan sebuah protein yang menyebabkan si kucing bisa menyala berwarna merah bila diekspos oleh sinar ultraviolet!
Kemajuan Rekayasa Genetika (Genetic Engineering) memang semakin laju, walaupun penerapannya pada manusia pada saat ini masih relatif sedikit. Ahli-ahli genetika di Jepang misalnya berhasil membuat tikus yang tidak takut kepada kucing (walaupun tetap saja dapat dimakan oleh si kucing dan tikusnya tidak kuat seperti dalam film kartun jadul Mighty Mouse). Sedangkan Dr. Cynthia Kenyon, pakar genetika Amerika Serikat yang juga merupakan ketua Masyarakat Genetika Amerika (American Genetics Society) menemukan gen pada sebuah spesies cacing yang mengatur “panjang-pendek”-nya umur si cacing. Ketika gen ini diaktifkan maka si cacing dapat berumur 5 sampai 6 kali lebih lama dari rata umur-umur cacing dengan spesies yang sama. Dr. Cynthia Kenyon yakin bahwa gen “pengatur panjang usia” ini juga ada pada manusia yang kini tengah ditelitinya. Jika gen ini diketemukan pada manusia dan dapat diaktifkan maka usia manusia secara teoritis bisa diperpanjang sampai kira2 berusia 500-600 tahun. Juga Dr. Kenyon yakin bahwa pada manusia juga terdapat gen yang mengatur hibernasi seperti pada beruang kutub yang menyebabkan manusia dapat tidur panjang dengan aman dan tidak memerlukan ‘sumberdaya’ (resources) yang banyak terutama makanan. Semua keuntungan2 di atas diperlukan manusia guna menyongsong perjalanan ruang angkasa di masa mendatang di mana perjalanan ke tata surya yang lain dapat memakan waktu hingga ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun bumi lamanya.
Penerapan genetika seperti yang diteliti Dr. Kenyon di atas tentu masih lama untuk diterapkan pada manusia. Namun saat ini penerapan rekayasa genetika telah banyak tersebar luas penerapannya di dunia pertanian dan industri. Di Amerika Serikat, rekayasa genetika telah berhasil menghasilkan tomat yang dapat tumbuh dan berkembang dengan irigasi air dengan konsentrasi garam yang tinggi. Juga ada varietas tomat yang mengandung asam folat lebih tinggi dari tomat biasa yang diklaim bagus untuk ibu2 hamil. Juga ada tomat yang dapat mengurangi anda terkena penyakit jantung dan diabetes tipe-2 (tipe dua) dengan menambahkan gen yang dapat menghasilkan flavonol dalam jumlah besar pada tomat tersebut. Bukan saja pada tomat, rekayasa genetika diterapkan, namun juga pada tanaman2 lain seperti misalnya jagung yang direkayasa genetika agar lebih tahan kepada hama serangga dan sebagainya. Di dunia industri farmasi misalnya, bakteria telah disusupi oleh gen manusia agar dapat memproduksi insulin. Insulin ini diperlukan untuk mengontrol gula darah bagi para penderita diabetes. Rekayasa genetika pada bakteri ini yang paling simpel digambarkan sebagai contoh rekayasa genetika, seperti pada gambar berikut ini (picture courtesy of bbc.co.uk)

  1. 2.      Ikan Transgenik
    Baru-baru ini di Amrik sono telah berhasil mengembangkan ikan transgenik yaitu ikan trout yang setelah di modifikasi secara genetik, bisa menghasilkan massa otot ikan yang lebih besar
for video: http://www.youtube.com/watch?v=fVx9m3ucGcY&feature=player_embedded
Teknologi ini dirancang untuk mematahkan halangan antarspesies dan melemahkan mekanisme pertahanan spesies. Rekayasa genetik tanaman dan hewan dimulai pada pertengahan 1970-an yang dipicu penemuan beberapa teknik kunci dalam genetika molekuler.
Ikan mutant ini adalah hasil penelitian seorang Professor di Universitas Rhode Island, Mr. Terry Bradley. Dengan memodifikasi genetis ikan trout, ikan mutant ini memiliki massa otot antara 15-20% lebih tinggi dari ikan standar.
Nyambung lagi ke ikan mutant itu, adapun penelitian tersebut diantaranya dengan menghambat myostatin, protein yang memperlambat pertumbuhan. Mereka menyuntik ribuan telur ikan trout dengan berbagai jenis DNA yang menghambat kinerja enzim myostatin.
Efek positif dari hasil penelitian ini adalah secara komersil, dengan hasil daging ikan yang lebih banyak, namun tanpa menambah ongkos pakan ikan.
BAB IV
PENUTUP

  1. A.    Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Setelah melakukan pengkajian penulis dapat menyimpulkan :
  1. Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk hidup atau organism.
  2. Rekayasa genetika sangat baik digunakan asalkan masih dalam batas kewajaran manusia yang masih bias dimengerti dengan akal pikiran manusia.
  3. Rekayasa genetika dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan dan merupakan alat untuk melakukan pembaharuan yang sangat efisien jika digunakan dengan tepat.
  4. Rupanya masih banyak masyarakat yang belum benar mengerti arti rekayasa genetika itu dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia.
  5. B.     Saran
  6. Hendaknya rekayasa genetika dimanfaatkan dan digunakan dengan selayak-layaknya.
  7. Rekayasa genetika hendaknya tidak digunakan untuk merusak gen suatu organism
  8. Hendaknya rekayasa genetika digunakan untuk memperbaiki keadaan manusia yang semakin terpuruk
  9. Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan kembali mengenai rekayasa genetika, karenma banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui apa itu rekayasa genetika.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management